• Home
  • Mengolah CPO Menjadi Minyak Goreng

Mengolah CPO Menjadi Minyak Goreng

mengolah CPO menjadi minyak goreng

resepicoklat.com – Minyak goreng nabati merupakan salah satu minyak yang paling umum digunakan untuk memasak oleh masyarakat Indonesia. Terdapat banyak jenis minyak goreng, seperti minyak zaitun, minyak jagung, dan minyak kelapa sawit, namun, minyak kelapa sawit adalah minyak yang paling umum digunakan sehari-harinya. Ini terutama dikarenakan Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan jumlah yang dihasilkan dapat mencapai lebih dari 40 juta ton per tahunnya, berikut saya akan menjelaskan tentang cara mengolah CPO menjadi minyak goreng.

Produksi minyak sawit berawal dari benih kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit memiliki masa produktif 25-30 tahun, karena itu pemilihan benih akan memengaruhi produktivitas untuk beberapa dekade mendatang. Asian Agri telah memproduksi benih kelapa sawit sendiri dengan nama Topaz, yang memiliki keunggulan dalam segi produktivitas yang tinggi serta lebih tahan terhadap hama dibandingkan dengan tanaman kelapa sawit lainnya.

 

Baca Juga : Cara Buat Abon Sapi Dan Olahannya

 

Proses pembuatan minyak goreng kelapa sawit:

1. Pengumpulan Buah Kelapa Sawit

Tandan buah segar (TBS) yang telah matang dan memiliki mutu baik dipanen. Setelah itu, TBS tersebut dibawa ke pabrik pengolahan kelapa sawit.

2.Perebusan Buah Kelapa Sawit

TBS diolah dengan uap air panas bertekanan 2,2 hingga 3 kilogram per centimeter untuk sekitar 90 menit. Proses ini dilakukan untuk membunuh enzim yang dapat merusak hasil dari minyak tersebut dan juga memudahkan proses perontokan inti buah dari cangkangnya.

3. Perontokan Buah

TBS yang telah berada di pabrik, pada umumnya masih tertancap pada tangkainya, hingga buah perlu dilepaskan dari tangkainya. Setelah melalui proses sebelumya yang mempermudah perontokan, buah dilepaskan dengan metode bantingan yang dilanjutkan dengan penggunaan mesin therser untuk memisahkan buah dari brondongnya.

4. Pemerasan Daging Buah

Sebelum buah dapat diperas, ia akan diberikan tekanan uap bersuhu 80 sampai 90 derajat guna melepaskan biji buah dari daging buahnya. Setelah itu, daging buah akan dimasukan ke dalam mesin pengompres yang akan memeras buah tersebut dan menghasilkan minyak kasar yang masih bercampur dengan daging buah atau ampas buah.

5. Penyaringan Minyak Kasar

Minyak kasar yang dihasilkan oleh mesin pengompres akan disaring dengan memasukkannya ke dalam crude oil tank yang bertugas memisahkan ampas dan minyak. Ampas yang terkumpul pada saringan akan diolah lagi menggunakan mesin Depericarper untuk mendapatkan kandungan minyak yang masih terdapat didalamnya.

6. Pemisahan Minyak Dengan Air

Pada proses ini, minyak yang telah tercampur dengan air dari uap akan dipisahkan. Proses pemisahan berurut, mengikuti fase minyak dan sesuai dengan kadar minyak yang ada. Pada fase ringan, minyak, air, dan massa jenis minyak ditampung pada continuous setting tank yang kemudian akan di bawa ke oil tank. Sedangkan fase berat berisi minyak, air, dan massa berat ditampung pada sludge tank dan kemudian dibawa ke sludge separator untuk memisahkan minyak dari airnya.

7. Kemurnian Minyak

Minyak yang telah terpisah dengan air belum 100 persen bebas air, hingga masih membutuhkan proses pemurnian lagi. Minyak dimasukkan ke dalam vacuum dryer yang untuk membuang kandungan air yang masih ada hingga volume minyak minimal atau di bawah ambang batas. Minyak yang telah melewati vacuum dryer, ini sudah dianggap sebagai minyak murni, dan dimasukkan ke dalam oil storage tank untuk kemudian dibawa ke bagian pengemasan. Pemurnian minyak juga umumnya dilakukan dua kali proses penyulingan sehingga dapat menghasilkan minyak goreng yang lebih jernih.

 

Berikut penjelasan saya tentang cara mengolah CPO menjadi minyak goreng, kurang lebihnya saya mohon maaf, terima kasih.

 

Leave A Comment