• Home
  • Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Kelapa

Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Kelapa

Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Kelapa

Minyak kelapa dan minyak goreng ternyata memiliki perbedaan, apa saja? simak artikel perbedaan minyak Kelapa dan minyak goreng berikut ini!

Minyak Goreng

Oil masakan(atau lebih sering mengenalnya dengan istilah minyak goreng) merupakan lemak yang berasal dari pemurnian bagian dari tubuh tumbuhan, hewan, atau pembuatannya dilakukan secara sintetik lalu dimurnikan dan biasanya digunakan untuk menggoreng bahan makanan. Minyak goreng pada umumnya berbentuk cair dan ada dalam suhu kamar. Minyak masakan kebanyakan terperoleh dari tumbuhan, seperti kelapa, serealia, kekacangan, jagung, kedelai, dan juga kanola.

Kerusakan

Minyak goreng biasa penggunaannya sampai 3 – 4 kali penggorengan. Jika menggunakan secara berulang kali, minyak akan menjadi berubah warna. Pada saat melakukan penggorengan, ikatan rangkap yang terdapat di dalam asam lemak tak jenuh akan menjadi putus sehingga terbentuklah asam lemak jenuh. Minyak yang baik adalah minyak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak daripada kandungan asam lemak jenuhnya.

Setelah melalui penggorengan berulang, asam lemak yang ada pada minyak akan semakin jenuh. Dengan begitu minyak tersebut dapat terkatakan menjadi rusak atau biasanya disebut dengan jelantah. Penggunaan minyak yang berulang dapat membuat ikatan rangkap yang ada didalamnya menjadi teroksidasi lalu setelahnya dapat menjadi pembentukan gugus peroksida dan monomer siklik, minyak yang seperti ini telah menjadi rusak dan dapat membahayakan apabila terkonsumsi oleh tubuh.

Suhu yang semakin hari tinggi dan semakin lama waktu dalam pemanasan, kadar asam lemak jenuh yang ada dalamnya akan semakin naik. Minyak nabati yang memiliki kadar asam lemak jenuh tinggi dapat mengakibatkan makanan yang sedang digoreng menjadi sangat bahaya bagi kesehatan. Selain karena melewati proses penggorengan berulang kali, minyak dapat menjadi rusak akibat dari penyimpanan yang salah dan dalam jangka waktu tertentu sehingga ikatan trigliserida pecah kemudian berubah menjadi gliserol dan juga asam lemak bebas.

Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan produk yang terperoleh dari hasil kopra yang diolah dengan melalui proses kering (dry coconut process) maupun secara langsung dari kelapa segar dengan menggunakan cara basah (wet coconut process). Pengolahan cara kering yaitu terperoleh dengan melalui proses pengepresan atau menggunakan pelarut.

Perbedaan utama dari kedua proses tersebut yaitu minyak yang dari hasil pengolahan cara kering dengan menggunakan bahan baku kopra belum siap untuk bisa dikonsumsi, karena minyak yang terhasilkan masih berbentuk minyak kelapa kasar (crude coconut oil, CCO). Minyak kelapa kasar mempunyai kandungan asam lemak bebas yang masih relatif tinggi.

Agar layak untuk menjadi konsumsi manusia, minyak kasar masih harus melalui dalam beberapa tahapan proses antaranya: refining, bleaching and deodorizing (RBD). Produk akhir berupa minyak kelapa yang memiliki karakteristik sebagai berikut :

  • Memiliki warna lebih jernih
  • Tidak mempunyai rasa
  • Tidak memiliki bau

Sedangkan minyak kelapa yang melalui tahapan secara basah dapat langsung dikonsumsi tanpa harus melewati proses pemurnian. Dikarenakan tahap yang dipakai yaitu dengan cara fermentasi dengan diawali ekstraksi santan dari daging buah kelapa itu sendiri.

Semakin bekembangannya zaman yang lebih canggih dan modern, saat ini pengolahan minyak kelapa sudah diproduksi dalam pabrik dengan menggunakan mesin-mesin besar yang memiliki teknologi modern dan mampu menghasilkan kualitas produk yang lebih terjaga juga lebih steril. Pabrik dari pengolahan minyak kelapa umumnya adalah mendapatakan minyak kelapa untuk membuat masakan dan campuran bahan dasar pembuatan masakan lain.

Perbedaan Minyak Goreng dan Minyak Kelapa

Penampilan

Perbedaan minyak Kelapa dan minyak goreng yang pertama dan paling jelas bisa terlihat dari segi tampilannya. Minyak goreng yang terbuat dari bahan dasar Kelapa Sawit umumnya mempunyai tampilan berwarna kuning hingga kuning pekat. Ada juga produk dari minyak goreng yang mempunyai warna agak kemerahan. Sedangkan, minyak Kelapa biasanya mempunyai warna kuning pucat hingga ke putih bening.

Tekstur

Dari segi tekstur, minyak goreng Sawit dan minyak Kelapa tidak memiliki perbedaan yang jauh. Secara, keduanya memang sama sama berasal jenis tanaman Kelapa. Baik minyak goreng dan minyak Kelapa memiliki tekstur yang sama yaitu ringan, licin, dan tidak memiliki bau. Maka dari itu, tidak mengherankan apabila kedua jenis dari minyak ini seringkali digunakan dalam mengolah makanan.

Manfaat

Baik dari minyak goreng maupun minyak Kelapa sebenarnya memiliki manfaat yang sama, yaitu: mempermudah dalam pengolahan makanan. Keduanya sama-sama mempunyai titik didih yang sangat tinggi. Jadi, bisa memakai keduanya untuk menggoreng makanan memakai metode deep frying. Akan tetapi, minyak Kelapa memang memiliki harga yang mahal dibandingkan minyak goreng. Jadi, tidak mengherankan kalau hemat hemat dalam pemakaiannya.

Itulah mengapa minyak goreng Sawit lebih banyak yang memakai untuk menggoreng makanan dengan membutuhkan api besar. Misalnya, seperti pada saat jajan gorengan ataupun nasi goreng. Sedangkan, minyak Kelapa lebih banyak yang memakainya untuk menumis atau shallow frying yang hanya membutuhkan sedikit minyak. minyak Kelapa juga dapat digunakan sebagai salad dressing.

Harga

Dari segi harga, sudah pasti minyak Kelapa memiliki harga yang jauh lebih mahal. Hal ini karena, minyak Kelapa memang lebih langka dibanding dengan minyak goreng Sawit. Sedangkan, harga minyak goreng Sawit memang lebih terjangkau dan lebih mudah untuk ditemukan. Bisa juga memilih merek minyak goreng sesuai dengan kondisi budget yang ada di kantong. Perbedaan antara minyak Kelapa dan minyak goreng ini bisa menjadi pertimbangan pada saat akan beerbelanja.

Proses Pembuatan

Perbedaan minyak Kelapa dan minyak goreng selanjutnya dapat terlihat pada proses pembuatan. Minyak goreng dari bahan dasar Kelapa Sawit terdapatkan melalui proses ekstraksi dan juga penyulingan biji Kelapa Sawit sampai menghasilkan cairan berminyak yang menjadi cikal-bakal minyak goreng. Sedangkan, minyak Kelapa melalui proses penyulingan pada bagian daging Kelapa. Untuk mengambil minyaknya.

Yang unik, ternyata ada cara lain yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan minyak Kelapa. Ada juga beberapa perusahaan yang sudah besar mengolah Kelapa menjadi bentuk santan. Panaskan Santan Kelapa sehingga cairannya yang berminyak keluar. Minyak itulah yang diambil kemudian melalui proses lagi hingga menjadi minyak Kelapa.

Aroma

Kalau ingin hasil dari masakanmu menjadi lebih beraroma, disarankan memakai minyak Kelapa. Pada saat pemanasan, minyak Kelapa memang dapat menimbulkan aroma yang harum dan memiliki rasa yang gurih. Dijamin air liur akan menetes saat mencium wangi yang keluar. Berbeda dengan minyak goreng Sawit yang tidak memiliki bau saat dimasak.

Kandungan Nutrisi

Ini dia perbedaan minyak Kelapa dan minyak goreng yang wajib untuk menjadi pertimbangan. Meskipun mirip, minyak Kelapa dan minyak goreng Sawit ternyata mempuyai perbedaan dari kandungan. Sekilas informasi, di dalam 1 sdm minyak goreng Sawit, terdapat kandungan 120 kalori. Sedangkan, kalori dari minyak Kelapa hanya memiliki sekitar 117 kalori saja per sdm.

Dari segi kandungan lemak jenuh, sebenarnya minyak goreng dan minyak Kelapa tidak memiliki perbedaan yang jauh. Keduanya mempunyai kandungan lemak jenuh mulai dari 80 hingga 90%. Yang berbeda adalah lemak jenuh dalam minyak Kelapa memang lebih mudah tercerna oleh tubuh. Jadi, lebih ramah bagi penderita hipertensi dan penyakit kardiovaskular yang lainnya.

Di lain sisi, minyak goreng yang terbuat dari bahan dasar Kelapa Sawit juga mempunyai kandungan nutrisi tersendiri. dalam minyak goreng ini terkandung kombinasi antara asam linoleat dan asam oleat. Keduanya termasuk dalam lemak tidak jenuh yang sangat bagus dalam menangkal kolesterol. Selain itu juga, minyak goreng kaya akan kandungan vitamin A dan vitamin E.

Namun sangat disayangkan, nutrisi yang ada pada minyak goreng ini memang lebih rentan hancur atau rusak apabila terpapar pada suhu yang tinggi. Kalau ingin mendapatkan manfaat dari minyak goreng ini, memang lebih baik memperhatikan cara mengolah makanan. Misalnya, jangan memasak makanan dengan menggunakan suhu api tinggi dalam waktu yang terlalu lama (deep fried). Lebih aman kalau memakai metode stir-fry (tumis) atau bisa juga shallow frying.

Leave A Comment